Petugas Keamanan RS citra Medika Arogan: Wartawan Yang Tidak UKW Bukanlah Wartawan

Jhoni Barutu Kepala Keamanan RS. Citra Medika. Yang Arogan Terhadap Wartawan.
Dan Menyakiti Hati Semua Wartawan Yang Ada Di Indonesia

Warna Sumut - Percut Sei Tuan. Petugas pengamanan Rumah Sakit Citra Medika beralamat jalan besar Tembung memberikan sebuah keterangan yang membuat telinga wartawan mendengarnya merasa panas dan tersinggung perasaan Korps wartawan seluruh Indonesia.

Jhoni Berutu yang menjabat sebagai kepala keamanan RS.Citra Medika terkesan arogan dan menyakiti hati wartawan. Pasalnya Jhoni Berutu mengungkapkan kepada awak media saat melakukan pembebasan wanita bernama Indah Sari dan bayinya yang ditahan oleh pihak RS.Citra Medika. Berawal dari perdebatan tentang CSR RS.Citra Medika. Menurut Jhoni Berutu “ Program CSR sudah lama dihapuskan oleh Rumah Sakit (Citra Medika), tidak ada CSR”. Mendengar keterangan tersebut Media mempertanyakan kapan penghapusannya, apakah sudah dihapus  Undang Undang Perseroan Terbatas, siapa yang hapus Program CSR tersebut, namun tidak bisa dijawab oleh Jhoni Berutu hingga mencari sebuah pembenaran terbalik yang dianggapnya benar.

mana kartu UKW bang? Kata Jhoni Berutu dengan mantap. kita belum UKW bang” sambil mengeluarkan ID Card Wartawan dan menerangkan Veryfikasi dewan Pers Media. Namun Jhoni Berutu mengingkari  semua keterangan dari wartawan. bahkan Jhoni Berutu selalu menahan alasan tentang UKW(Uji Kompetensi Wartawan) dari Perdebatan tersebut semakin sengit, pasalnya Jhoni Berutu mengungkapkan “Kalau ngak ada UKW bukan wartawan bang. Seluruh wartawan yang tidak UKW belum bisa jadi wartawan…!” terang Jhoni Berutu tegas mantap dan keras.

Hal ini menjadikan seluruh wartawan yang menyaksikan Video tersebut merasa marah dan tersinggung. kepada seluruh wartawan Republik Indonesia yang tidak UKW bukan wartawan namanya. siang ini kami akan konsultasi ke Dirkrimsus Poldasu untuk menyikapi oknum Security Rumah Sakit Citra Medika tersebut sebelum kita laporkan pelanggaran Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. (Rizky Zulianda).