Istimewa |
Warna Sumut - Medan. Pembangunan sumber daya manusia dan infrastruktur ekonomi di Papua membuktikan keseriusan pemerintah dalam membangun Papua. Bahkan pada Indonesia emas tahun 2045 nanti, Papua akan menjadi salah satu jendela Indonesia yang diperhitungkan dunia.
Demikian kesimpulan singkat dari Web Seminar (Webinar) bertema "Perkembangan Papua Dalam Kacamata Politik Dan Ekonomi", yang digelar oleh Komunitas Indonesia Berdiskusi, Jumat sore, (10/7/2020).
Pengamat Politik Sumut, Hatta Ridho, S.Sos, MSP menyatakan bahwa dari segi SDM, orang asli Papua (OAP) cukup baik. "Bahkan di USU, mahasiswa saya OAP bisa meraih IPK 3,5. Literasinya juga cukup baik", ujar salahsatu narasumber yang berasal dari universitas Sumatera Utara (USU) ini.
Hatta menjelaskan bahwa untuk mewujudkan Papua yang maju dan setara dengan provinsi lain di Indonesia, pembangunan SDM adalah unsur yang mutlak diperlukan. "Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK), yakni mengirim sejumlah mahasiswa OAP untuk melanjutkan studi dengan biaya pemerintah daerah di Papua ke seluruh kota di Indonesia, sangat bagus karena selain membangun SDM juga mengenalkan budaya masyarakat lain di Indonesia", tambahnya.
Sementara Gunawan Benjamin, narasumber yang merupakan pengamat ekonomi ternama dari Sumut menyatakan optimismenya Papua maju akibat "political will" Presiden Jokowi membangun Papua.
"Karena dari segi raihan suara untuk pemilihan terbuka, jumlah penduduk di Papua sangat tidak signifikan untuk kemenangan. Dua provinsi tersebut hanya sekitar 5 jutaan penduduk, dibandingkan Sumut saja sudah kalah jauh, apalagi dari daerah di Jawa. Namun Presiden telah membangun infrastruktur-infrastruktur yang bisa menjadi pondasi ekonomi di Papua. Pondasi ekonomi ini akan menarik investor untuk berinvestasi di Papua, sehingga diharapkan pertumbuhan ekonomi dapat berjalan di sektor swasta, tidak hanya dari APBN", ungkapnya.
"Saya yakin Papua akan maju mengejar kota-kota lainnya, saya yakin Papua ini jadi pusat ekonomi. Namun tantangan kedepannya adalah bagaimana investor dapat masuk ke Papua, sehingga perekonomian masyarakat dapat bertumbuh", pungkasnya.
(Tim-WS)