warnasumut.com - Medan. Pabrik sepatu lokal Serikat Rakyat Pekerja yang bermerek Maybe yang beralamat Gg. Panjang, Tegal Sari Mandala III, Kec. Medan Denai, kota Medan. Pabrik sepatu lokal ini merupakan salah satu pabrik dari ratusan pabrik yang ada di kota medan, yang terdampak pandemi COVID-19 dalam hal produksinya,(05/01/2021).
"Pasalnya di masa Pandemi Covid-19 penjualan dan pemasaran terus turun drastis sampai menyentuh 50%", ujar pimpinan Pabrik.
"Di samping itu, perkembangan dunia di era digital 4.0 ini juga sangat berpengaruh besar membuat pabrik ini memiliki sedikit kendala tambahan, salah satunya belum memiliki Media Sosial sebagai Platform promosi di tambah model, serta karyawan yang hendak melakukan COD ( Cash On Deliver ) terhadap si pembeli. sehingga menjadi salah satu macetnya jual beli di pabrik ini". Ujar pemilik pabrik saat di liput awak media.
Sementara itu di sisi lain, Khafipah Lidiana Siregar Mahasiswi Praktikum IKS – Universitas Sumatera Utara, melakukan terobosan baru, salah satunya membuat akun Media Sosial,
"Give away dalam bentuk sebar postingan,like, dan sebagainya pada media sosial Instagram dan Whatsapp, dengan tujuan agar di ketahui khalayak ramai." papar khafipah.
Khafipah memiliki seorang Supervisor yang bernama Agus Suriadi, S.Sos, M.Si sangat peduli membimbing Khafipah dalam melakukan praktikum di pabrik tersebut.
Selain itu, Khafipah juga menjadi model produk yang menekankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ketika melakukan COD (Cash On Delivery) dalam rangka memutus mata rantai Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai, serta menambah inovasi dari yang sebelumnya sebagai bagian dari inovasi". ujar Khafipah Lidiana Siregar pada wartawan ini.
"Dengan pola Strategi yang kita buat di era digital 4.0 ini tentunya bisa meningkat penjualan dan pemasaran dari Pabrik Sepatu Tersebut Mencapai 70% plus dengan memberikan bonus stiker dan gelang unik Pabrikan." Tambah Khafipah Lidiana Siregar
Menurut Edi seorang penggerak pabrik, di tengah kondisi seperti ini yang diperlukan adalah,
" Inovasi, kemampuan untuk beradaptasi, dan kemampuan untuk tetap bertahan seperti yang dilakukan adik Khafipah ini." ucap Edi sembari mengapresiasi usaha Khafipah.
" Metode pemasaran secara digital ini salah satu bukti bahwa untuk tetap bertahan dengan keunggulan dan memenangkan persaingan perlu sumber daya manusia yang inovatif dan adaptif.” ujar Edi.
Edi juga berharap agar ke depan para adik-adik mahasiswa bisa memberikan inovasi terbaru bagi masyarakat guna meningkatkan pendapatan masyarakat di tengah Pandemi", ujarnya
Tak lupa pula, khafipah Lidiana Siregar pada kesempatan akhir dalam Praktikum nya di Serikat Pekerja Rakyat (5/1/2021), berharap program yang ia buat untuk Serikat Pekerja Rakyat ini bisa maksimal
dalam Perencanaan kerja demi mencapai segmentasi pasar konsumen di bidang antara lain :
1. Geografi : letak lokasi harus strategis dengan daya beli masyarakat,
2. Demografi : Pemakaian nya dari anak kecil hingga orang dewasa,
3. Psikografi (life style) : mengikuti model trend masa kini, dan
4. Behavior : harus ada reseler.
Kemudian yang berdampak pada hal-hal sebagai berikut :
1. Untuk memiliki lokasi yg strategis harus menyiapkan lahan parkir kendaraan.
2. Tersedianya ruang tunggu.
3. Explisit : adanya musik & AC demi kenyamanan konsumen.
4. Implisit : pekerja harus humble di laksanakan, terutama kita dalam metode pemasaran di era globalisasi ini. Ungkap khalipah saat di wawancarai.
Demikianlah strategi dan inovasi yang di sampaikan Khafipah Lidiana Siregar kepada awak media ketika ditanyakan seputar gagasan kreatifnya dalam membangun ekonomi kerakyatan sebagaimana Nawacita Presiden Joko Widodo.
Wartawan : Agus
Sumber : Mahasiswa/i Praktikum IKS - UNIVERSITAS SUMATERA UTARA