-->

Iklan

Harga Sawit Terus Turun, Petani Di Tapteng Malas Panen

, Juli 08, 2022 WIB

warnasumut.com - Tapteng. Anjloknya harga sawit membuat duka para petani di Kabupaten Tapanuli Tengah, tepatnya di Kecamatan Hutabalang. Para petani di sejumlah daerah pun malas memetik hasil panen karena biaya tidak sesuai dengan hasil panennya.

"Harga cuma Rp 400 rupiah bang, gimana mau panen, malah rugi kalau kami panen," ujar Binsar, Warga Kecamatan Hutabalang, Tapteng, saat dihubungi wartawan Ini, Jumat (8/7/2022).

Selama sebulan ini, harga tandan buah sawit di Tapteng berkisar Rp 625 hingga Rp 400 per kilogramnya. Kondisi seperti ini membuat para petani sawit malas untuk pergi ke kebun mereka.

"Hari ini seharusnya saya memanen, karena harga sawit anjlok, saya jadi malas untuk pergi ke kebun lagi," katanya.

Dijelaskan, turunnya harga sawit di daerahnya, sesuai dengan pengakuan pihak pabrik, tingginya pajak ekspor sawit hingga 50 persen. Sehingga sebagian PKS di Kecamatan Hutabalang tutup untuk sementara.

"Pabrik juga disini banyak tutup sementara, gara-gara biaya ekspor sawit sangat tinggi, jadinya para pengepul kewalahan untuk menjualkan sawit yang sudah di panen, apalagi harga beli pabrik juga semakin hari semakin menurun," jelasnya.

Dikatakannya, dalam seminggu harga sawit mengalami tiga kali penurunan harga, dari Rp 1.085 hingga Rp 400.

"Tiga kali turun harga sawit, sebelumnya turun Rp 50, kemarin turun lagi Rp 150, hari ini turun lagi Rp 150 untuk per kilogramnya," ungkapnya.

Baik Binsar dan petani lainnya berharap agar pemerintah dapat mencarikan jalan keluar untuk semua ini, baik pemerintah kabupaten, provinsi maupun pemerintah pusat, sehingga penderitaan rakyat kecil bisa berakhir. (Tim)
Komentar

Tampilkan

Terkini