warnasumut.com - Sibolga. Seorang karyawan yang juga tekhnisi PT. Hobin Nauli Multimedia (HBN), berinisial JS (35), tewas tersengat listrik di Jalan Kader Manik, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga, Senin (26/09/2022).
Kapolsek Sibolga Selatan, AKP Bremer Hulu saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian ini. Kapolsek menjelaskan, karyawan tersebut tewas saat sedang bertugas melakukan pemasangan kabel internet di Jalan Kader Manik Kota Sibolga.
"Kejadiannya sekira jam 13.30 WIB. Diduga kecelakaan kerja, pada saat mereka kerja, ternyata ada kabel listrik di atas, kabel yang tadi itu mau dioper, rupanya kena tegangan tinggi. Setelah itu si korban memegang kabel ini untuk mau memotong, ternyata arus listrik masih jalan, jadi kena, terpental," terang Kapolsek.
"Korban tadinya masih hidup di TKP, kemudian dibawa ke rumah sakit, meninggal," tuturnya.
Pantauan, semula korban sedang berada di RS. Metta Medika Sibolga. Tampak pihak dari Keluarga korban, pihak HBN dan Kepolisian juga berada di RS. Metta Medika Sibolga.
Sekira jam 17.45 WIB, korban kemudian dibawa menggunakan ambulans ke rumah duka di Lingkungan IV Kampung Kelapa, Kelurahan Pancuran Gerobak, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga.
Pimpinan HBN Sibolga, Pablo Sianturi saat dikonfirmasi di lokasi rumah duka, menuturkan turut berdukacita atas kejadian ini.
"Semoga pihak keluarga menerima semua ini dengan ikhlas. Pihak HBN akan berpartisipasi untuk membantu keluarga, dimana supaya korban dapat dikebumikan secara budaya Batak," katanya.
Pablo menceritakan, dari keterangan yang dia peroleh dari petugas di lapangan, korban saat itu melempar kabel ke atas dan kemudian mengenai kabel PLN (arus tinggi).
"Ceritanya dia lempar kabel, kena ke arus tinggi, ya mungkin dia ingin cepat kerja, sebab disitu sudah jam 1 siang, dan saya sudah instruksikan itu ke pihak karyawan semua, jam 12 (siang) itu istirahat. Saya mau jangan karyawan itu mengambil resiko, namun mungkin rejeki kawan ini lain, filsafatnya lain, dan mengakibatkan kecelakaan tersendiri lah," ungkapnya.
Dikatakan Pablo, JS telah bekerja hampir 1,5 tahun di HBN.
Pablo juga mengaku bahwa JS telah terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.
"Secara person kita sudah daftarkan semua sesuai dengan peraturan pemerintah," ucapnya.
Pablo mengatakan, selama ini, setiap hari Senin, pihaknya selalu mengadakan briefing pagi.
"Artinya itu untuk keselamatan kerja, K3 itu diutamakan, terutama di safety dan peralatan tersendiri," bebernya.
Namun saat ditanya soal sertifikat keahlian, Pablo mengakui karyawannya (korban) belum memiliki sertifikat.
"Sertifikatnya mungkin belum, karena kita kan masih tahap penjajahan pertama, artinya untuk modal internet daerah, lokal, artinya untuk keselamatan kerja sudah kita informasikan lah sebanyak mungkin," tutupnya.