Narasumber dan peserta yang hadir antara lain Era Maifo (Kasat Binmas Polres Kampar), Diding Supriadi (Pasi Personalia Kodim 1323/KPR), H. Syamsuatir, SE,ME.Sy (Sekretaris Umum MUI Kabupaten Kampar), Liston Sihombing,S.Pd.K, M.Pd (Penyuluh Agama Kristen, Kementerian Agama Provinsi Riau), Pimpinan Daerah dan Pengurus Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Kampar; Pimpinan Daerah Nasyi’atul Aisyiyah Kabupaten Kampar dan Pengurus;Pimpinan Cabang dan Pengurus Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Kampar; dan Pimpinan Daerah dan Pengurus Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Kampar.
Kesempatan pertama Bapak Era Maifo (Kasat Binmas Polres Kampar) menyampaikan Bahwa perbedaan keyakinan merupakan keniscayaan yang tak bisa kita hindari dari kehidupan berbangsa dan bernegara; Tugas kami kepolisian tentu memberikan pembinaan kepada masyarakat, generasi muda serta seluruh stake holder ditingkatan masyarakat; Wawasan kebangsaan generasi muda perlu dibangun dengan terus mengingatkan mereka bahwa kita yang menjaga keutuhan negeri kesatuan republic Indonesia.
Kemudian Bapak Diding Supriadi (Pasi Personalia Kodim 1323/KPR) menyampaikan Tugas seluruh warga negara Menjaga NKRI tetap satu tidak berpecah belah. Berdirinya negara berawal dari bermacam-macam suku bangsa dan agama, Jangan sampai kita mau dipecah belah oleh orang lain. Andil pemuda dalam negara sangat dibutuhkan dinegara ini, terutama dalam bela negara yang akhir-akhir ini menjadi hal yang sangat jauh berbeda pada masa-masa dahulu, karna bela negara masa saat sekarang ini dengan cara menguatkan saringan pemikiran yang hari ini banyak masuk melalui media sosial dan media online lainnya; Era sekarang media sosial sungguh banyak yg saling menghujat dan membawa berita hoax, perlu saringan yang kuat serta memilah-milah berita yang masuk; Dengan demikian, Bela Negara bukan hanya menjadi tanggung jawab TNI dan Polri semata, tetapi merupakan tugas segenap WNI, sesuai kemampuan dan profesinya dalam kehidupan.
Selanjutnya Liston Sihombing,S.Pd.K, M.Pd (Penyuluh Agama Kristen, Kementerian Agama Provinsi Riau) menyampaikan Moderasi beragama berarti mengedapankan keseimbangan dalam hal keyakinan moral dan watak sebagai ekspresi sikap keagamaan individual atau kelompok tertentu ditengah keberagaman dan fakta sosial ya melingkupi kita; Semua unsur berperan serta dalam menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa, misalnya tokoh masyarakat, tokoh aparat, keamanan dan lain sebagainya.
Ustadz H. Syamsuatir, SE,ME.Sy (Sekretaris Umum MUI Kabupaten Kampar) menyampaikan Rasulullah merupakan orang yang sangat peduli terhadap orang-orang yang disekitarnya; Orang yang mengantarkan informasi kepada Rasulullah Ketika bersembunyi digua tsur yaitu Abdullah bin fulan yang bukan muslim; Bagi kita semua apapun keyakinan kita sikap saling menghargai dan memegang teguh prinsip “lakum dinukum waliadin”. Pedoman rahmatan lilalamin bagi ummat muslim adalah berbanding sama dengan cinta kasih yang ada di ummat kristiani;
Berbagai pertanyaan-pertanyaan menarik muncul dari peserta terhadap para narasumber sehingga diskusi semakin menarik dan hangat. Para peserta semakin antusias dari jawaban dan pemaparan dari pemateri dan diskusi ditutup dengan pemaparan dari bapak Era Maifo yang menyampaikan bahwa berita hoax dan isu-isu politik identitas merupakan sesuatu yang tek perlu dikembangkan ke suluruh masyarakat, pintar-pintar bersosial media dan jangan asal dibagikan berita yang tidak tau kebenarannya. Ditambahkan Bapak Diding mengatakan bahwa jaga anak remaja kita dari lingkungan yang sangat buruk pengaruhnya untuk masa depannya di sekolah, di rumah dan lain-lain.
Pada dasarnya pembicara sepakat bahwa generasi muda Indonesia harus mampu menjaga keharmonisan ummat beragama secara utuh dan memiliki wawasan kebangsaan yang sangat mumpuni demi terwujudnya kesatuan bangsa yang sesungguhnya.
Tanpa terasa waktu terus berlanjut dan acara semakin menarik, namun apa daya kita di batasi oleh waktu, acara pun ditutup dengan tepuk tangan yang meriah dan diakhiri dengan foto Bersama.
Fastabiqul Khairat. Demikian kami ucapkan terimakasih