-->

Iklan

GP Ansor Kota Prabumulih, Damai dalam Perbedaan Pilihan (Keteladanan Rasullullah dari Piagam Madinah)

, November 25, 2024 WIB


Sahid (Ketua GP Ansor Kota Prabumulih) mengajak masyarakat terkhususnya generasi muda untuk tetap menghadapi Pilkada dengan sikap yang tenang, hati yang damai sehingga dapat menyiptakan ukhuwah islmiyah, ukhuwah insaniyah, dan ukhuwah wathaniyah pada khususnya. 

Sebagai abdiya Gusti Alloh tentunya kita harus berusaha meniru sikap Kanjeng Nabi Muhammad SAW yang dapat menjaga Ukhuwah Wathaniyah yaitu Ukhuwah Wataniyah artinya persaudaraan sebangsa dan setanah air tanpa membedakan agama, suku, warna kulit, adat istiadat dan budaya. Semua warga negara bersaudara karena berbangsa satu.

Salah satu peristiwa sebagai contoh atas tindakan Kanjeng Nabi Muhammad SAW adalah adanya Piagam Madinah, Piagam madina merupakan kesepakatan para penduduk Yastrib (Madinah) sekitar tahun 622 masehi, piagam tersebut diprakarsai oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW dengan isi menetapkan adanya kebebasan beragama, kebebasan menyatakan pendapat; tentang keselamatan harta-benda dan larangan orang melakukan kejahatan, dimana saat ini Kota Yastrib dihuni oleh golongan Muslimin yang terdiri dari Muhajirin dan Anshar, orang-orang musyrik dari sisa-sisa Aus dan Khazraj, orang-orang Yahudi: Banu Qainuqa di sebelah dalam, Banu Quraiza di Fadak, Banu'n-Nadzir tidak jauh dari sana dan Yahudi Khaibar di Utara.

Pada Piagam tersebut terdapat contoh perilaku Kanjeng Nabi Muhammad SAW yang menghargai pendapat adat dan kebiasaan golongan lain x begitu juga kita juga harus berusaha untuk menghargai pendapat dan pilihan orang lain sebagai calon pemimpin dan tidak melakukan perbuatan yang tercela atau menyakiti sesama umat manusia.
Hal tersebut juga senada dengan potongan hadis dalam Kitab Hadis Arbain An Nawawi (Karya Syekh An - Nawawi) fasal 24 untuk tidak berlaku dzolim kepada sesama manusia sebagai berikut:

عَنْ أَبِى ذَرٍّ الغِفَارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَفِيْمَا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنَّهُ قَالَ: يَا عِبَادِى إِنِّى حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِى وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلاَ تَظَالَمُوا

Dari Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau meriwayatkan dari Allah ‘azza wa Jalla, sesungguhnya Allah telah berfirman:

“Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku menjadikan kezaliman itu haram di antara kalian, maka janganlah kalian saling menzalimi. (Diriwayatkan oleh Muslim) 

Adapun Sahid mengatakan bahwa pembelajaran ini dia peroleh dari Diskusi yang di prakarsai oleh M. Ainun Najib/Cak Nun (Tokoh Reformasi) pada acara Kenduri Cinta di TMII Jakarta beberapa tahun yang lalu.



Penulis : Sudiman 

Komentar

Tampilkan

Terkini